Bang Jhon

Selasa, 15 Maret 2011

BUKTI ADANYA ALLAH

Adanya Allah swt adalah sesuatu yang bersifat aksiomatik (sesuatu yang kebenarannya telah diakui, tanpa perlu pembuktian yang bertele-tele). Namun, di sini akan dikemukakan dalil-dalil yang menyatakan wujud (adanya) Allah swt, untuk memberikan pengertian secara rasional. Mengimani Wujud Allah Subhanahu wa Ta’ala Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara’, dan indera.

1. Dalil Fitrah
Manusia diciptakan dengan fitrah bertuhan, sehingga kadangkala disadari atau tidak, disertai belajar ataupun tidak naluri berketuhanannya itu akan bangkit. Firman Allah
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (al-A’raf:172)
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?, (az-Zukhruf:87)
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan sesungguhnya kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (HR. Al Bukhari)
Ayat dan hadis tersebut menjelaskan kondisi fitrah manusia yang bertuhan. Ketuhanan ini bisa difahami sebagai ketuhanan Islam, karena pengakuannya bahwa Allah swt adalah Tuhan. Selain itu adanya pernyataan kedua orang tua yang menjadikannya sebagai Nasrani, Yahudi atau Majusi, tanpa menunjukkan kata menjadikan Islam terkandung maksud bahwa menjadi Islam adalah tuntutan fitrah. Dari sini bisa disimpulkan bahwa secara fitrah, tidak ada manusia yang menolak adanya Allah sebagai Tuhan yang hakiki, hanya kadang-kadang faktor luar bisa membelokkan dari Tuhan yang hakiki menjadi tuhan-tuhan lain yang menyimpang.
2. Dalil Akal
Akal yang digunakan untuk merenungkan keadaan diri manusia, alam semesta dia dapat membuktikan adanya Tuhan. Di antara langkah yang bisa ditempuh untuk membuktikan adanya Tuhan melalui akal adalah dengan beberapa teori, antara lain;
a. Teori Sebab.
Segala sesuatu pasti ada sebab yang melatarbelakanginya. Adanya sesuatu pasti ada yang mengadakan, dan adanya perubahan pasti ada yang mengubahnya. Mustahil sesuatu ada dengan sendirinya. Mustahil pula sesuatu ada dari ketiadaan. Pemikiran tentang sebab ini akan berakhir dengan teori sebab yang utama (causa prima), dia adalah Tuhan.
b. Teori Keteraturan.
Alam semesta dengan seluruh isinya, termasuk matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang bergerak dengan sangat teratur. Keteraturan ini mustahil berjalan dengan sendirinya, tanpa ada yang mengatur. Siapakah yang mempu mengatur alam semesta ini selain dari Tuhan?
c. Teori Kemungkinan (Problabyitas)
Adakah kemungkinan sebuah komputer ditinggalkan oleh pemiliknya dalam keadaan menyala. Tiba-tiba datang dua ekor tikus bermain-main di atas tuts keyboard, dan setelah beberapa saat di monitor muncul bait-bait puisi yang indah dan penuh makna?
Dalam pelajaran matematika, bila sebuah dadu dilempar kemungkinan muncul angka 6 adalah 1/6. Dan bila dua dadu dilempar kemungkinan munculnya angka 5 dan 5 adalah 1/36. Bila ada satu set huruf dari a sampai z diambil secara acak, kemungkinan muncul huruf a adalah 1/26. Bila ada lima set huruf diambil secara acak, kemungkinan terbentuknya sebuah kata T-U-H-A-N adalah 1/265 (satu per duapuluh enam pangkat lima) =1/11881376. Andaikata puisi di layar komputer itu terdiri dari 100 huruf saja, maka kemungkinannya adalah 1/26100. Dengan angka kemungkinan sedemikian orang akan menyatakan tidak mungkin, lalu bagaimanakah alam raya yang terdiri dari sekian jenis atom, sekian banyak unsur, sekian banyak benda, berapa kemungkinan dunia ini terjadi secara kebetulan? Kemungkinannya adalah 1/~ (satu per tak terhingga), atau dengan kata lain tidak mungkin. Jika alam ini tidak mungkin terjadi dengan kebetulan maka tentunya alam ini ada yang menciptakannya, yaitu Allah.
3. Dalil Naqli
Meskipun secara fitrah dan akal manusia telah mampu menangkap adanya Tuhan, namun manusia tetap membutuhkan informasi dari Allah swt untuk mengenal dzat-Nya. Sebab akal dan fitrah tidak bisa menjelaskan siapa Tuhan yang sebenarnya.
Allah menjelaskan tentang jati diri-Nya di dalam Al-Qur’an;
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(al-A’raf:54)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt adalah pencipta semesta alam dan seisinya, dan Dia pulalah yang mengaturnya.
4. Dalil Inderawi
Bukti inderawi tentang wujud Allah swt dapat dijelaskan melalui dua fenomena:
a. Fenomena Pengabulan do’a
Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang yang berdoa serta memohon pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah Swt. Allah berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (Al Anbiya: 76)
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Robbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu •” (Al Anfaal: 9)
Anas bin Malik Ra berkata, “Pernah ada seorang badui datang pada hari Jum’at. Pada waktu itu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tengah berkhotbah. Lelaki itu berkata’ “Hai Rasul Allah, harta benda kami telah habis, seluruh warga sudah kelaparan. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengatasi kesulitan kami.” Rasulullah lalu mengangkat kedua tanganya dan berdoa. Tiba-tiba awan mendung bertebaran bagaikan gunung-gunung. Rasulullah belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya. Pada Jum’at yang kedua, orang badui atau orang lain berdiri dan berkata, “Hai Rasul Allah, bangunan kami hancur dan harta bendapun tenggelam, doakanlah akan kami ini (agar selamat) kepada Allah.” Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdoa: “Ya Robbku, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan Engkau turunkan sebagai bencana bagi kami.” Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada suatu tempat kecuali menjadi terang (tanpa hujan).” (HR. Al Bukhari)
b. Fenomena Mukjizat
Kadang-kadang para nabi diutus dengan disertai tanda-tanda adanya Allah secara inderawi yang disebut mukjizat. Mukjizat ini dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang wujud Yang Mengurus para nabi tersebut, yaitu Allah swt. Karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia, Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong bagi para rasul. Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa as. Agar memukul laut dengan tongkatnya, Musa memukulkannya, lalu terbelahlah laut itu menjadi dua belas jalur yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung. Allah berfirman,
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.: Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.” (Asy Syu’araa: 63)
Contoh kedua adalah mukjizat Nabi Isa as. ketika menghidupkan orang-orang yang sudah mati; lalu mengeluarkannya dari kubur dengan ijin Allah. Allah swt berfirman:
“…dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah” (Ali Imran: 49)
“•dan (ingatlah) ketika kamu mengeluarkan orang mati dari kuburnya (menjadi hidup) dengan ijin-Ku.” (Al Maidah 110)
Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh indera kita itu adalah bukti pasti wujud-Nya.

Sabtu, 12 Maret 2011

TAJWID

Pengertian tajwid menurut bahasa adalah memperindah sesuatu, sedangkan menurut istilah adalah ilmu yang membahas tentang tata cara membaca al – qur’an, agar terhindar dari pada kesalahan  pengucapan huruf yang di akibatkan pleh bertemunya satu atau dua huruf di dalam al-qur’an. hukumnya belajar tajwid itu fardhu kifayah, sedangkan membaca alqur’an dengan baik dan benar itu hukumnya fardhu a’in.
adapun dalil dalil yang me wajibkan membaca alqur’an dengan tajwid antara lain:



  1. ada pun dalil yang pertama di ambil dari alqur’an. allah swt berfirman yang artinya “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)”[QS:Al-Muzzammil (73): 4]. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan
    Nabi SAW untuk membaca Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dengan tartil,yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
  2. yang kedua dalil as sunah ( hadist ). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a.(istri Nabi SAW), ketika beliau ditanya tentang bagaiman bacaan dan sholat Rasulullah SAW, maka beliau menjawab:”Ketahuilah bahwa Baginda s.a.w. sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang
    lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah s.a.w. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.” (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).
  3. yang ketiga adalah dalil ijma ulama. adalah telah sepakat para ulama dari jaman rasulullah sampai jaman sekarang, bahwa membaca alqur’an dengan bertajwid adalah sesuatu yang fardhu dan wajib.
demikian lah sedikit penjelasan tentang ilmu tajwid yang saya ketahui. apa bila benar datangnya dari allah dan apabia salah itu kesalahan saya. apabila ada yang mau di tanyakan silahkan di kolom komentar

Jumat, 04 Maret 2011

Meneladani ketegaran nabi Ibrahim

Pada sepuluh hari pertama di bulan Dzul Hijjah (bulan ke dua belas dalam kalender hijriyah), umat Islam disuguhi tiga “ibadah tahunan” secara bersamaan, yaitu ibadah haji, ibadah kurban, dan sholat Idul adha. Tiga jenis ibadah ini akan mengingatkan kita pada sosok Ibrahim As (sekitar 2013 SM). Melalui tiga jenis ibadah ini pula, kita dapat mengambil pelajaran dari kisah hidupannya, untuk kita jadikan spirit dalam menjalani kehidupan saat ini.

Nabi Ibrahim As, yang kemudian dinisbatkan kepadanya tiga agama sekaligus (Yahudi, Kristen dan Islam) dengan sebutan agama-agama Ibrahimi atau Samawi, menjadi central pertalian nasab (keturunan) para nabi dan rasul yang hidup setelah zamannya.

Status Ibrahim A.s. sebagai “bapak para nabi”, dan perjalanan hidupnya yang penuh dengan ujian dan cobaan, membuat kita bertanya-tanya: Adakah sesuatu yang bisa dijadikan teladan dari kisah kehidupannya? Masih relevankah jika kita megadopsi kiat-kiatnya dalam menghadapi ujian hidup?

Ada dua peristiwa bersejarah berkaitan dengan nabi Ibrahim As yang akan saya angkat dalam tulisan ini, kedua kisah tersebut menunjukkan bagaimana saat seorang Ibrahim dihadapkan pada ujian terberat dalam hidupnya. Bagaimana ia harus berani menantang arus maensterm dalam hal akidah, dan bagaimana ia dihadapkan pada keadaan dilematis saat Allah SWT meng-intruksikan kepadanya satu perintah yang secara sekilas sangat “tidak manusiawi”.

Ibrahim dan kedzaliman penguasa:

Adalah kisah kehidupan Ibrahim di era kejayaan seorang raja yang bernama Namrud bin Kan’an (sekitar 1943-2275 SM) , penguasa diktator dari bangsa Babylon yang menjadi tiran bagi dakwah nabi Ibrahim di tengah keluarga dan masyarakatnya.

Kegigihan dan kecerdasannya dalam menyebarkan “misi illahi” menimbulkan murka raja Namrud dan bala tentaranya. Kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki oleh Namrud tidak menyurutkan semangat Ibrahim dalam berdakwah, walaupun Namrud selalu bersikap keras dan intoleran. Melihat proses dakwah nabi Ibrahim semakin menunjukkan hasil, Namrud mengeluarkan intruksi kontroversial, yaitu eksekusi dengan membakar Ibrahim secara hidup-hidup.

Apakah Ibrahim menjadi ciut nyali dengan ancaman ini? Apakah Ibrahim menghentikan proses dakwahnya agar selamat dari bahaya yang mengancam jiwanya? Di sinilah, kita bisa melihat ketegarannya saat menghadapi cobaan, kebulatan tekad dalam melaksanakan kewajiban dakwah kepada masyarakat untuk meng-Esakan Allah SWT membuatnya pantang untuk menyerah, dengan segala konsekuensinya ia tetap mendengungkan “kalimat tauhid”.

Keteguhan sikap yang dimiliki oleh Ibrahim ini akhirnya membuahkan hasil, Tuhan tidak membiarkan kekasihnya sendirian dalam menghadapi keganasan Namrud hambanya yang sangat dzalim. Jilatan api yang memanggang nabi Ibrahim saat itu telah perintahkan jinak tidak mampu membakar tubuhnya. (Qs. al Anbiya: 69).

Kisah pergulatan akidah antara nabi Ibrahim dengan keluarga dan masyarakat pada zamannya ini dapat kita lihat secara detail dalam al Quran melalui surat al Anbiya ayat 52 - 70.

Ibrahim harus kehilangan keluarga:

Saat nabi Ibrahim dihadapkan pada posisi dilematis, antara menolak atau menjalankan perintah Tuhannya untuk mengeksekusi Ismail anak kandungnya dari hasil pernikahan dengan istri keduanya siti Hajar, adalah “momen berat” yang harus dipertaruhkan olehnya.

Siapa orangnya yang tega membunuh keturunan sendiri? Orang tua mana yang rela menyembelih buah hatinya? Ibu mana yang tidak meronta saat nyawa anaknya dipertaruhkan? Pertanya’an-pertanya’an seperti ini yang mungkin terlintas dalam pikiran kita saat menyimak kisah lain tentang Ibrahim.

Pada fase ujian kali ini, kita bisa melihat ketegaran Ibrahim sekeluarga saat menerima intruksi Tuhan yang sekilas sangat “tidak manusiawi”. Apakah Ibrahim mengelak dari perintah ini? Atau bahkan memprovokasi istri dan anaknya untuk tidak menghiraukan perintah tersebut? Ibrahim bukanlkah tipe pembangkang, ia tidak berkarakter plin-plan, akan tetapi Ibrahim tegar dalam menghadapi ujian, bahkan yakin akan adanya hikmah dibalik sekenario Tuhan.

Sebagai bapak yang bijak, Ibrahim mendiskusikan perintah penyembelihan yang ia terima melalui mimpi tersebut kepada anaknya Ismail. Sang anak yang juga seorang nabi menjawab dengan tegas: “Wahai ayahku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar” (Qs. Ash Shafaat : 102)

Menjelang detik-detik penyembelihan, iblis gencar memprovokasi suasana, mempengaruhi siti Hajar sang ibu yang telah bersusah payah mengandung dan melahirkannya, iblis berceloteh: “Wahai siti Hajar ! Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismail yang sedang tumbuh dan menggemaskan itu?”. Siti Hajar sempat terprovokasi dan meminta agar suaminya mengurungkan niatnya untuk menyembelih, akan tetapi melihat ketegaran Ibrahim dan Ismail, siti Hajar akhirnya memahami situasi.

Benarlah apa yang diyakini oleh Ibrahim, Ismail dan siti Hajar saat itu, bahwa dibalik perintah Tuhan yang dinilai “tidak manusiawi” itu, terdapat skenario agung dan tersimpan hikmah yang sulit dinalar oleh akal. Dalam perintah penyembelihan ini, Allah SWT ingin menguji kepatuhan dan ketegaran Ibrahim sekeluarga. Sebab menjelang proses eksekusi, Allah SWT mengutus malaikat untuk mengganti Ismail dengan seekor hewan sembelihan. “Sesungguhnya ini adalah merupakan suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar“ (Qs. As Shafaat: 106-107).

Teladan yang selalu relevan:

Dalam dua kisah tentang nabi Ibrahim di atas, ada sesuatu yang dapat kita ambil sebagai uswah (teladan). Di antaranya adalah: sikap tegar, sabar dan yakin akan pertolongan Allah SWT saat kita diberi cobaan atau musibah.

Sikap tegar dalam menghadapi cobaan akan menumbuhkan rasa sabar dalam menjalani kehidupan, dan kesabaran ini akan membuahkan hasil suatu keyakinan akan perhatian dan pertolongan Tuhan.

Dapat kita bayangkan seandainya Ibrahim adalah sosok yang tidak tegar dalam menghadapi rintangan, maka ia pasti akan mengeluh pada saat datangnya ujian, ia akan menyerah dalam mengemban amanat dakwah karena adanya intimidasi penguasa, atau Ibrahim akan mengacuhkan intruksi Tuhan sa’at diperintah untuk menyembelih Ismail.

Akan tetapi, Ibrahim adalah sosok yang tegar dalam menghadapi cobaan, pribadi yang taat kepada perintah Tuhan dengan segala konsekuensinya, sebab ia percaya bahwa kebaikan menurut kacamata Tuhan di atas kebaikan menurut perspektif manusia “ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ” (Qs. al Baqarah: 216)

Namun, meneladani kisah hidup nabi Ibrahim bukan berarti harus kembali mengaplikasikan pola hidup seperti zaman sekian ribu tahun yang silam, sebab kehidupan kita saat ini jauh lebih modern, problematika yang kita hadapi pun jauh lebih kompleks. Akan tetapi teladan yang yang harus kita aplikasikan adalah; ketegaran, kesabaran, dan keyakinan yang pernah dicontohkan oleh nabi Ibrahim. Tiga hal ini merupakan kunci sukses dalam menghadapi ujian pada fase zaman kapan pun.

Rabu, 02 Maret 2011

KOLEKSI HADITH RASULULLAH S.A.W.

MENGUBAH CIPTAAN ALLAH S.W.T.
Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a, sesungguhnya Nabi Muhammad s.a.w pernah melihat seorang kanak-kanak yang telah dicukur sebahagian rambutnya dan sebahagian yang lain dibiarkannya. Lalu baginda melarang mereka dari berbuat sedemikian sambil bersabda:  "Cukurlah semuanya atau biarkanlah semuanya." (Hadis riwayat Abu Daud). 
Kesimpulan Hadis: 
1- Larangan dari mencukur sebahagian rambut dan meninggalkan sebahagian yang lain. Larangan di sini ialah larangan yang sangat dibenci manakala hikmat dari larangan ini ialah kerana dia cuba mengubah ciptaan Allah s.w.t. 
2- Harus mencukur rambut keseluruhannya dan harus juga membiarkannya kesemuanya dengan syarat kebersihannya hendaklah dijaga dan tidak menyerupai kaum perempuan. 
BUMI AKAN MENJADI SAKSI
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w membaca ayat ini: Yang bermaksud:  Pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Kemudian baginda bertanya: Adakah kamu tahu apakah yang akan diberitahu oleh bumi itu nanti? Para sahabat menjawab: Allah s.w.t. dan RasulNya yang lebih mengetahui. 
Baginda s.a.w. bersabda: 
"Sesungguhnya berita yang akan disampaikan oleh bumi ialah bumi menjadi saksi terhadap semua perbuatan manusia, sama ada lelaki ataupun perempuan terhadap apa yang mereka lakukan di atasnya. Bumi akan berkata: Dia telah melakukan itu dan ini pada hari itu dan ini. Itulah berita yang akan diberitahu oleh bumi." (Hadis riwayat Imam Tirmizi). 
Kesimpulan Hadis: 
1- Dorongan supaya melakukan amalan soleh dan menjauhkan diri dari melakukan maksiat. 
2- Kemampuan Allah s.w.t menjadikan benda-benda yang keras dapat bercakap di mana bumi akan memberi saksi terhadap setiap perkara yang berlaku. 
3- Larangan keras terhadap orang yang melakukan maksiat, walaupun dia jauh dari pandangan orang lain tetapi bumi tetap akan memberi saksi di hadapan Allah s.w.t yang menjadi hakim di hari kiamat kelak.
KELEBIHAN MEMBERI MAKAN KETIKA BERBUKA PUASA DIBULAN RAMADHAN
Diriwayatkan daripada Zaid bin Khalid al-Juhaniy r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:  "Sesiapa yang menjemput orang yang berpuasa untuk berbuka, dia akan mendapat pahala sebagaimana pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangkan sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut." 
(Hadis riwayat Imam Tirmizi). 
 

Pengajaran Yang Boleh Diambil Dari Hadis: 
1- Penjelasan tentang kelebihan orang yang menjemput orang yang berpuasa berbuka malah disunatkan berbuat demikian serta dorongan supaya melakukannya. 
2- Dalam tindakan menjemput orang yang berpuasa untuk berbuka terdapat seruan kepada kasih-sayang, persamaan dan bantu-membantu di kalangan umat Islam. 
3- Pahala seperti ini akan diganjarkan kepada sesiapa sahaja yang menjemput orang yang berpuasa untuk berbuka walaupun hanya dengan sebiji kurma, seteguk air minum atau seteguk susu. 
AMALAN PEMBERI SYAFA'AT DIHARI KIAMAT
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amru r.a, sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda:  "Puasa dan al-Quran akan memberi syafaat kepada seseorang hamba pada hari kiamat." (Hadis riwayat Imam Ahmad). 
 
Pengajaran Yang Boleh Diambil Dari Hadis: 

1- Di antara kelebihan ibadat puasa ialah ia akan memberi syafaat kepada orang yang berpuasa pada hari kiamat kelak apabila umat Islam menunaikannya secara sempurna dengan meninggalkan makan, minum, hawa nafsu, bercakap dengan percakapan yang diharamkan, melihat kepada benda yang diharamkan dan mencari rezeki melalui cara diharamkan. 
2- Kelebihan bacaan Al-Quran di mana ia akan memberi syafaat kepada orang yang membacanya pada hari kiamat kelak. 
CINTAKAN DUNIA
Daripada Tsauban r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda;  "Hampir tiba suata masa di mana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya "Apakah dari kerana kami sedikit pada hari itu?" Nabi s.a.w. menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah s.w.t. akan mencabut rasa gerun terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah s.w.t. akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan"'. Seorang sahabat bertanya, "Apakah wahan itu hai Rasulullah?" Nabi Muhammad s.a.w. kita menjawab, "Cinta pada dunia dan takut pada mati". 
H.R. Abu Daud 
Keterangan
Memang benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggarnbarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w. Umat Islam walaupun mereka mernpunyai bilangan yang banyak, iaitu 1,000 juta (1/5 penduduk dunia), tetapi mereka selalu dipersendakan dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, diinjak-injak, disakiti, dibunuh dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walau pun berbeza-beza agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatannya. 
Sebenarnya, segala kekalahan kaum Muslimin adalah berpunca dari dalam diri kaum muslimin itu sendiri, iaitu dari penyakit 'wahan" yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang selalu wujud dalarn bentuk kembar dua, iaitu “cinta dunia” dan 'ttakut mati". Kedua-dua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil danti dak mahu mendermakan harta di jalan Allah s.w.t. Manakala “takut mati" pula bermakna leka dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persiapan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agarna Allah s.w.t
Kitaa berdoa agar Allah s.w.t. menurunkan mushrahNya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kejayaan di dunia dan di akhirat. Insyallah.
 
DOA MALAM LAILATUL QADAR
Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Aku bertanya: Wahai Rasulullah! Apa pendapat kamu sekiranya aku mengetahui (mendapati) malam lailatulqadar, apakah yang harus aku baca pada malam tersebut? Baginda s.a.w. bersabda: "Bacalah doa: Yang bermaksud: Ya Allah! Sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Pengampun dan suka memberi pengampunan, oleh yang demikian ampunilah diriku)." 
(Hadis riwayat Imam Tirmizi). 
Pengajaran Yang Boleh Diambil Dari Hadis: 
1- Permintaan yang paling penting bagi orang Islam ialah kesuciannya dari segala dosa dan penebusan diri dari perbuatan maksiat. 
2- Galakkan supaya memohon keampunan daripada Allah s.w.t dan sentiasa memohon keampunan tersebut lebih-lebih lagi pada masa yang dimakbulkan segala doa terutamanya pada malam lailatulqadar. 
3- Di antara tanda-tanda malam lailatulqadar ialah terasa lapang dada, orang Islam terasa tenang jiwa bersama Allah s.w.t, cuaca dan suasana malam dalam keadaan sederhana serta matahari terbit pada waktu pagi dengan cuaca yang putih tanpa memancarkan sinaran. 
ORANG MUKMIN YANG DIUJI ALLAH S.W.T.
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:  "Orang mukmin sama ada lelaki ataupun perempuan akan sentiasa diuji oleh Allah s.w.t, sama ada dirinya, anaknya ataupun hartanya sehinggalah dia menghadap Allah s.w.t tanpa dia membawa dosa sedikitpun." 
(Hadis riwayat Imam Tirmizi). 
Kesimpulan Hadis: 
1- Sabar menghadapi cubaan boleh menghapuskan segala dosa. 
2- Cubaan yang paling dahsyat adalah cubaan yang dihadapi oleh para nabi kemudian orang-orang soleh seterusnya ke bawah secara berturut-turut
SETIAP UMAT ADA UJIANNYA
Diriwayatkan daripada Kaab bin Iyadh r.a katanya: Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:  
"Sesungguhnya setiap umat itu ada ujiannya dan ujian umatku adalah harta kekayaan. " (Hadis riwayat Imam Tirmizi).  
Kesimpulan Hadis:  
Allah s.w.t menjadikan harta sebagai perhiasan kehidupan dunia dan menjadikan fitrah kejadian manusia lebih cenderung kepada harta dan suka mengumpul harta, oleh yang demikian umat Islam hendaklah berhati-hati di dalam mengumpulkan harta di mana dia hendaklah mengumpulkan harta yang halal dan menjauhkan diri dari mengumpulkan harta yang haram. 
SOLAT SUNNAT ENAM RAKAAT
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a sabda Rasulullah s.a.w  " Barangsiapayang solat sesudah maghrib enam rakaat dimana tidak berkata-kata ia diantaranya dan kata-kata buruk, menyamailah solat itu baginya dengan ibadah 12 tahun" 
BALASAN SYURGA PADA YANG SABAR
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda di dalam Hadis Qudsi: Allah s.w.t berfirman:  "Tidak ada balasan kecuali syurga bagi hambaku yang beriman yang telah Aku ambil kembali kekasihnya (Aku mematikan seseorang yang disayanginya seperti anak, adik-beradik dan sesiapa sahaja yang di sayangi oleh seseorang) dari kalangan penghuni dunia dan dia hanya mengharapkan pahala daripadaKu (dengan bersabar). " (Hadis riwayat Imam Bukhari). 
 

Kesimpulan Hadis: 
1- Tabah dan sabar menghadapi musibah adalah merupakan tanda-tanda kesempurnaan iman manakala keluh-kesah dan bimbang adalah merupakan tanda-tanda kelemahan iman. 
2- Keagungan ganjaran tabah menghadapi musibah.
DIHARAMKAN MEMASUKI SYURGA
Bersabda Rasulullah s.a.w  "Tiada seorang pembesar yang mati sedang ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya,melainkan Allah akan mengharamkannya memasuki syurga."
 
AMALAN PALING UTAMA
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah ditanya:  "Apakah amalan yang paling utama? Baginda s.a.w. bersabda: "Beriman kepada Allah s.w.t Sahabat bertanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah s.a.w bersabda: Jihad pada jalan Allah s.w.t. iaitu berjuang pada jalan Allah s.w.t. dan Sahabat bertanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah s.a.w bersabda: Haji Mabrur iaitu ibadat Haji yang diterima"
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Masud r.a katanya: Aku pernah bertanya Rasulullah s.a.w
"Apakah amalan yang paling utama? Baginda s.a.w. bersabda: Sembahyang pada waktunya. Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Baginda s.a.w. bersabda: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Baginda s.a.w. bersabda: Berjuang pada jalan Allah. Kemudian aku bertanya lagi kepada Baginda s.a.w., semata-mata ingin menemani dan menjaga perasaan Baginda s.a.w."
Adakah jihad ke arah pembangunan dan ekonomi seperti yang disyorkan oleh media massa itu dapat mendekatkan diri kita kepada Allah s.w.t? Apa matlamat jihad pembangunan dan ekonomi itu, disandarkan kepada apa ? Keranamu Malaysia ? Dimata dunia ? Dapatkah harta benda kita di bawa ke liang lahad dan menjadi penolong kita di akhirat ? 
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Tiga perkara yang akan mengikuti mayat dan dua daripadanya akan pulang. Hanya satu sahaja yang akan bersamanya dalam kubur. Perkara tersebut ialah: Kaum kerabat, harta benda dan amalannya. Semua kaum kerabat dan harta bendanya akan pulang, manakala yang kekal bersamanya ialah amalannya *  
Firman Allah s.w.t yang bermaksud : Demi sesungguhnya! Jika kamu terbunuh pada jalan Allah (dalam perang Sabil), atau kamu mati (mati biasa - semasa mengerjakan kebajikan umum), sesungguhnya keampunan dari Allah S.W.T. dan rahmatNya adalah lebih baik (bagi kamu) dari apa yang mereka (orang-orang kafir dan munafik) itu himpunkan (meliputi segala jenis kesenangan hidup). - Surah Al-Imran 157. 
 
PENYESALAN DIHARI KIAMAT
Sabda Rasulullah saw yang bermaksud :  "Orang yang paling menyesal pada hari Kiamat ialah lelaki yang ada peluang menuntut ilmu di dunia tetapi ia tidak mengambil kesempatan menuntutnya, dan lelaki yang mengajar ilmu kepada orang lain; lalu yang belajar darinya mendapat faedah dari ilmu itu sedangkan ia sendiri tidak mendapat apa-apa." 
PENJELASANNYA 
Hadis ini menggalakkan umat Muslimin supaya menggunakan segala kesempatan hidup di dunia untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan yang berguna kepada kehidupan keagamaan dan keduniaannya. Dengan ilmu pengetahuan yang betul, dapat dilakukan amalan-amalan ibadah yang betul. Amalan ibadah tanpa ilmu pengetahuan yang betul boleh menjerumuskan seseorang ke dalam bida'ah dan kekeliruan yang merosakkan agamanya. 
Disamping itu ilmu pengetahuan boleh membuka ufuk pemikiran dan mendalamkan kesedaran dan keinsafan yang menguatkan keyakinan dan tauhidnya terhadap Allah s.w.t., dan dengan demikian akan meningkatkan darjatnya disisi Allah di hari Kiamat kelak. 
Hadis ini juga menggariskan satu panduan yang penting iaitu tujuan belajar ialah beramal sama ada ia seorang pelajar atau seorang guru, kerana amalan itu merupakan nilai ilmu dan nilai seseorang yang berilmu. 
Kata pepatah Arab "Ilmu tanpa amal laksana pokok tanpa buah" alangkah ruginya seseorang guru yang tidak mandapat apa-apa guna dari ilmunya sedangkan orang yang belajar darinya memungut  keuntungan -keuntungan yang abadi
 
PENANGGUHAN HUTANG
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Baginda s.a.w. bersabda:   "Sesiapa yang menangguhkan hutang orang yang belum dapat membayarnya atau membebaskannya, pada hari kiamat kelak Allah s.w.t. akan menaunginya di bawah naungan Arasy, di mana pada hari tersebut tidak ada naungan kecuali naunganNya."  
(Hadis riwayat Imam Tirmizi).  

Kesimpulan Hadis:  
1- Galakan supaya bertolak ansur dengan orang yang berhutang sama ada secara menangguhkan tempoh pembayaran hutang ataupun secara membebaskannya dari kesemua hutang atau sebahagiannya sahaja.  
2- Kelebihan orang yang bertolak ansur dengan orang yang berhutang di mana dia akan mendapat ganjaran yang sangat besar dan mendapat balasan yang baik di akhirat kelak.  
3- Kelebihan mempermudahkan kepentingan orang lain dan menghulurkan bantuan kepada mereka serta harus berurusan dengan cara hutang.
ADAB MAKAN DAN MINUM
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a, sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda:  "Apabila salah seorang di antara kamu makan, hendaklah dia makan dengan menggunakan tangan kanannya dan apabila dia minum hendaklah dia minum dengan menggunakan tangan kanannya kerana sesungguhnya syaitan itu, dia makan dengan menggunakan tangan kirinya dan minum juga dengan menggunakan tangan kirinya." (Hadis riwayat Imam Muslim). 
 
Kesimpulan Hadis: 

1- Makruh makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri kerana ianya adalah di antara adat-adat syaitan dan sesiapa yang melakukan sedemikian, bererti dia menyerupai syaitan. 
2- Sunat mengutamakan anggota sebelah kanan di dalam semua perkara sehinggalah di dalam persoalan memakai kasut dan keluar dari rumah. 
3- Ancaman dari melakukan perkara yang jelas disebut di dalam hadis sebagai perbuatan syaitan.

kata kata bijak yg sesuai dengan hidupmu!!!

Sesuatu Yang Lebih

Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah anda miliki, Anda harus bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.
If you want something you’ve never had, you must be willing to do something you’ve never done.
~ Thomas Jefferson

Hal Kecil dengan Cinta

Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.
In this life we cannot always do great things. But we can do small things with great love
~Mother Teresa

Tentang Visi

Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk.
Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a nightmare.
~ Japanese Proverb

Hidup Ini Singkat

Hidup ini singkat. Tidak ada waktu untuk meninggalkan kata-kata penting tak terkatakan.
Life is short. There is no time to leave important words unsaid.
~ Paulo Coelho

Cara Memulai

Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.
The way to get started is to quit talking and begin doing.
~ Walt Disney

Pikiran Ibarat Parasut

Pikiran kita ibarat parasut, hanya berfungsi ketika terbuka.
Minds are like parachutes – they only function when open.
~ Thomas Dewar

Sukses Adalah Perjalanan

Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir
Success is a journey, not a destination.
~ Ben Sweetland

Memberi dan Menerima

Mereka yang dapat memberi tanpa mengingat, dan menerima tanpa melupakan akan diberkati.
Blessed are those that can give without remembering and receive without forgetting.
~ Author Unknown

Minggu, 27 Februari 2011

thjanks for ayodance


Sorry I really can only make a little bit about Cheat ayodance, the possibility of this cheat are still many shortcomings. therefore, I apologize and please tolerated any shortcomings of this cheat. if you want to try to cheat from my first cheat please download here.

If cheat can not, you try your first Eaglent disable it, yes.
Tutorials Disable Eaglent:

Run regedit
Go to \ HKEY_LOCAL \ SYSTEM \ CurrentControlSet \ Services \
Right click EagleNT
Select Permission.
Click Add.
Click Advanced.
Click Find Now.
Select Everyone
Click OK.
Set permissions for "Everyone".
Select Deny for Full Control
Click OK.

2 keys

Simple Hack v.6063

-EGz- Audition Ayodance Public Hack v.6063


-EGz- Audition Ayodance Public Hack v.6063


pikir jha cndri

Killing me DJ
with another sad song
Killing me DJ
with another sad love song
ten feet under now
singing wow, wow, yeah, yeah
(x2)

I'm gonna burn your letters in the morning
put all the faded pictures in a box

But till then (killing me dj)
(killing me dj) I just need my time
before I face the end
ohhh!

Killing me DJ
with another sad song
Killing me DJ
with another sad love song
ten feet under now
singing wow, wow, yeah, yeah
(x2)

No one said the best loves last forever
and even the strong ones need to cry
I just can't stand to lose (killing me dj)
I know it just takes some time (killing me dj)
for a heart to mend, for a heart to mend!

Killing me DJ
with another sad song
Killing me DJ
with another sad love song
ten feet under now
singing wow, wow, yeah, yeah
(x2)

Yea hee, ya-yahee, ya-yo
If I could turn back time
I would do it again
(x2)

Another mistake for me to live through
but I already knew that heroes fall
If I could turn back time (killing me dj)
I would do it again
Oh, I'd do it again

Killing me DJ
with another sad song
Killing me DJ
with another sad love song
ten feet under now
singing wow, wow, yeah, yeah
(x3)

Killing me DJ
with another sad song
Killing me DJ
with another sad love song
ten feet under now
singing wow, wow...

Just give me some time